Dunia bisnis waralaba sekarang sedang menanjak dan digemari oleh orang-orang yang telah melihat celah mendapatkan keuntungan dan melihat prospek yang besar dari bidang investasi yang satu ini.
Cobalah Anda sedikit menengok nama-nama usaha seperti KFC, Hoka-Hoka Bento, atau Primagama, Es Teller 77, Warung Steak, Steak Obong, Mie Gadjah Mada. Semuanya itu adalah nama perusahaan/toko yang telah mendulang emas bagi para penggunanya. Namun, harus Anda ketahui bisnis waralaba adalah bisnis yang menggunakan sistem yang lebih baku, dana yang dibutuhkan pun lebih besar, syarat legal formal yang lebih detail, serta resiko bisnis yang besar juga.
Oleh karena itu, yang perlu Anda ketahui saat ini adalah bagaimana menentukan pilihan jenis waralaba yang tepat untuk Anda. Berikut tips cermat memilih bisnis waralaba:
1. Mengenali kekuatan. Bisnis waralaba adalah bisnis yang memerlukan dana yang besar, apalagi bila Anda berniat membeli waralaba asing. Oleh karenanya, sebisa mungkin pertimbangkan dana yang Anda miliki saat ini dengan waralaba yang akan Anda beli. Usahakan pada saat membeli, jangan melalui broker karena itu pasti akan merugikan Anda.
2. Analisa Tren Pasar. Disini perlu kehandalan Anda sebagai seorang investor, yakni bagaimana Anda harus bisa mengenali trend apa yang sedang ada di pasaran atau memiliki kesempatan berkembang di masa mendatang. Jenis waralaba seperti pendidikan dan makanan adalah dua jenis waralaba yang lebih stabil dibanding jenis waralaba lainnya. Saat ini, kedua bidang tersebut adalah bidang yang menjadi kebutuhan di masyarakat.
3. Prospek dan Penerimaan. Biasanya untuk melihat hal ini dilakukan secara bersamaan dengan analisa trend pasar. Untuk melihat apakah jenis waralaba itu berprospek atau tidak adalah membandingkan dengan kompetitor sejenis. Proses membandingkan ini harus Anda lakukan dengan menggunakan parameter yang sama, misalkan apabila Anda mengukur perusahaan A dari harga, maka usaha yang Anda miliki harus diukur dari harga juga, dan seterusnya.
4. Meneliti Proposal. Untuk mengetahui apakah waralaba tersebut bagus atau tidak adalah dengan melihat ketersediaan rencana bisnis (business plan) dalam bentuk tertulis. Mengapa tertulis? Karena dengan ada perencanaan tertulis tersebut, Anda dapat mengenal secara lebih detail jenis waralaba yang akan Anda berinvestasi di dalamnya. Hal ini juga untuk menghindari penipuan dari orang yang menawarkan usaha/bisnis waralaba.
5. Proyeksi Keuntungan. Usahakan pada saat memilih jenis waralaba sebagai bidang investasi Anda lihat apakah waralaba tersebut memiliki proyeksi keuntungan besar atau tidak. Apabila tidak besar, maka justru waralaba tersebut akan menjadi ladang yang menguras tenaga dan pikiran Anda dalam jangka wakti panjang. Lalu, jangan terlalu percaya dengan waralaba yang menjanjikan janji-janji pandapat yang wah Karena bisa jadi bukan untung yang Anda dapat malah kerugian yang jumlahnya besar. Lalu bagaimana bisa lebih aman memilih waralaba yang memberi keuntungan? Gunakan saja rumus perhitungan waralaba, GS-E = C (GS = Gross Sales; E=Expense yang dikeluarkan dalam setahun; C=Cash Flow).Pertimbangkan komponen biaya operasional dan pengeluaran lain dalam menentukan nilai expenses.
6. Tenaga Kerja. Dalam suatu usaha selain ketersediaan modal dan peralatan, tenaga kerja adalah hal paling penting. Oleh karena itu, saat Anda memilih waralaba usahakan memilih waralaba yang mempekerjakan sedikit karyawan, tetapi memiliki standard kerja yang baik. Hal ini tentu akan berdampak kepada uang yang akan Anda keluarkan untuk membayar gaji/tunjangan karyawan akan lebih berkurang jumlahnya dibanding apabila memiliki karyawan yang banyak.
7. Keuntungan dan Dukungan. Maksud dari tips ke tujuh ini adalah apakah pewaralaba dapat memberikan bantuan finansial kepada Anda (terwaralaba) jika Anda mengalami kesulitan keuangan nantinya. Pewaralaba yang baik akan selalu memberikan pengarahan dan bantuan bagaimana menjalankan bisnis Anda (asistensi) serta memonitor hingga sistemnya berjalan dengan baik. Pastikan bahwa bantuan ini sudah terakomodasi dalam sistem bisnis yang ditawarkan.
8. Lokasi. Pelajari dengan teliti apakah lokasi yang Anda inginkan memenuhi kriteria persetujuan pembelian. Pewaralaba yang bagus pasti menyediakan data dan informasi yang akurat terkait kondisi lokasi yang menjadi syarat pembelian. Lokasi yang diisyaratkan biasanya berhubungan dengan luas lokasi, target pasar, proyeksi penjualan yang bisa dicapai, kelancaran transportasi, sarana-sarana pendukung di sekitarnya dan termasuk informasi tentang kompetitor.
9. Kunjungi Kantor. Sebelum Anda memberikan kepastian untuk memilih waralaba yang akan Anda jadikan bidang investasi, lakukan kunjungan ke kantor pewaralaba terlebih dahulu atau langsung ke pemilik bisnis waralaba tersebut. Mengapa hal ini dianjurkan? Karena dari sini, Anda bisa melihat apakah pewarala tersebut sungguh-sungguh dan jujur dalam berinvestasi dengan Anda atau tidak. Setelah Anda yakin, jangan langsung tanda tangan surat kerjasama dahulu, sambangi atau datangi kantor terwaralaba yang sudah beroperasi minimal satu atau dua tahun sebelumnya. Dari situ, Anda akan dapat memperoleh pengalaman dari terwaralaba tentang kesuksesan yang mereka raih dari menjalankan usaha waralaba tersebut.
Tertarik menanam uang Anda di bidang yang satu ini?
Sumber : tipsanda.com/bm